Pencetakan Direct to film (DTF) adalah teknik serbaguna yang melibatkan pencetakan desain pada film khusus untuk ditransfer ke pakaian. Proses perpindahan panasnya memungkinkan daya tahan serupa dengan cetakan silkscreen tradisional.
Bagaimana cara kerja DTF?
DTF bekerja dengan mencetak transfer pada film yang kemudian ditekan panas ke berbagai pakaian. Meskipun teknologi DTG (direct to garmen) hanya berfungsi pada kain katun, masih banyak lagi bahan yang kompatibel dengan pencetakan DTF.
Harga printer DTF terjangkau dibandingkan dengan teknologi DTG atau sablon.bubuk DTF, film PET kulit dingin dua sisi yang dapat dicetak (untuk mencetak film transfer), dan berkualitas tinggiTinta DTFdiperlukan untuk hasil terbaik.
Mengapa DTF semakin populer?
Pencetakan DTF menawarkan fleksibilitas lebih besar dibandingkan teknologi pencetakan lainnya. DTF memungkinkan pencetakan pada berbagai jenis kain, termasuk katun, nilon, rayon, poliester, kulit, sutra, dan banyak lagi.
Pencetakan DTF telah merevolusi industri tekstil dan memperbarui kreasi tekstil untuk era digital. Prosesnya mudah: karya seni digital dibuat, dicetak pada film, lalu dipindahkan ke kain.
Keuntungan lebih lanjut dari pencetakan DTF:
- Sangat mudah untuk mempelajarinya
- Perawatan awal pada kain tidak diperlukan
- Proses ini menggunakan tinta sekitar 75% lebih sedikit
- Kualitas cetak yang lebih baik
- Kompatibel dengan banyak jenis bahan
- Kualitas tak tertandingi dan produktivitas tinggi
- Membutuhkan lebih sedikit ruang dibandingkan teknologi lainnya
Pencetakan DTF Ideal untuk Usaha Kecil dan Menengah
Proses DTF memungkinkan pembuat konten untuk memulai lebih cepat dibandingkan DTG atau teknologi sablon.
Dari sana, proses empat langkah DTF yang mudah menghasilkan kain yang terasa lebih lembut dan lebih mudah dicuci:
Langkah 1: Masukkan film PET ke dalam baki printer dan cetak.
Langkah 2: Sebarkan bubuk lelehan panas pada film dengan gambar yang dicetak.
Langkah 3: Lelehkan bubuknya.
Langkah 4: Pra-menekan kain.
Mendesain pola pencetakan DTF semudah mendesain di atas kertas: desain Anda dikirim dari komputer ke mesin DTF, dan sisanya dikerjakan oleh printer. Meskipun printer DTF terlihat berbeda dari printer kertas tradisional, fungsinya hampir sama dengan printer inkjet lainnya.
Sebaliknya, sablon melibatkan lusinan langkah, yang berarti biasanya hanya hemat biaya untuk desain paling sederhana atau untuk mencetak item dalam jumlah besar.
Meskipun sablon masih mendapat tempat di industri pakaian, pencetakan DTF lebih terjangkau untuk usaha kecil atau agen tekstil yang ingin membuat pesanan dalam jumlah kecil.
Pencetakan DTF Menawarkan Lebih Banyak Pilihan Desain
Tidak mungkin untuk menyaring pola yang rumit karena banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, dengan teknologi DTF, pencetakan grafis yang rumit dan multi-warna berbeda dengan pencetakan desain sederhana.
DTF juga memungkinkan pembuatnya membuat topi, tas, dan barang lainnya secara DIY.
Pencetakan DTF Lebih Berkelanjutan dan Lebih Murah Dibandingkan Metode Lainnya
Dengan meningkatnya minat industri fesyen terhadap keberlanjutan, keunggulan lain pencetakan DTF dibandingkan pencetakan tradisional adalah teknologinya yang sangat berkelanjutan.
Pencetakan DTF membantu mencegah kelebihan produksi, masalah umum dalam industri tekstil. Selain itu, tinta yang digunakan pada printer digital direct injection berbahan dasar air dan ramah lingkungan.
Pencetakan DTF dapat mewujudkan desain satu kali dan menghilangkan pemborosan inventaris yang tidak terjual.
Dibandingkan dengan sablon, pencetakan DTF lebih murah. Untuk pesanan batch kecil, biaya pencetakan unit pencetakan DTF lebih rendah dibandingkan proses sablon tradisional.
Pelajari Lebih Lanjut Tentang Teknologi DTF
Allprintheads.com siap membantu jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang teknologi DTF. Kami dapat memberi tahu Anda lebih banyak tentang manfaat penggunaan teknologi ini dan membantu Anda mengetahui apakah teknologi ini cocok untuk bisnis percetakan Anda.
Hubungi ahli kamihari ini atautelusuri pilihan kamiproduk pencetakan DTF di website kami.